Dalam Fil 4:19 ada pernyataan yang dilontarkan oleh Paulus berdasarkan hikmat dari Allah bahwa Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaanNya dalam Kristus Yesus. Pernyataan ini ditujukan kepada orang-orang Filipi yang menurut Paulus telah membantu dia dalam pelayanan pengabaran injil dengan mengirimkan bantuan-bantuan berupa barang (Fil 4:14 & 16). Sehingga oleh karena kemurahan hati orang-orang Filipi ini, maka Allah lewat Paulus menjanjikan pertolongan yang sempurna bagi mereka didalam Yesus Kristus. Orang-orang Filipi mendapatkan janji Allah lewat Paulus karena mereka telah menginvestasikan hal yang baik. Sebab itu Allah memberikan janji akan menyerta mereka.
Ayat ini tentu juga berlaku buat kita namun akan berlaku bagi kita jika ada yang kita investasikan untuk Tuhan.
1. Investasiakan waktu lebih banyak untuk Tuhan (membaca, merenungkan Firman dan berdoa)
Dr. Jeffrey Leven dan Dr. David Larsen merilis hasil riset yang dimuat pada Washington Times bahwa apabila seseorang rajin membaca Alkitab secara teratur, maka hal itu bukan saja berfaedah bagi kerohaniaannya, tetapi juga berdampak baik buat kesehatan tubuhnya. Keduanya telah melakukan penelitian selama berbulan-bulan terhadap lebih dari 600 orang. Dan dari hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa ternyata mereka yang rajin membaca Alkitab secara teratur mempunyai tekanan darah yang stabil, mempunyai tingkat stress (depresi) yang lebih kecil, lebih sedikit ditemukan penderita penyakit jantung, jarang yang kecanduan obat-obatan, narkoba, maupun alkohol, jarang terjadi perceraian dalam pernikahannya dan secara umum memiliki tingkat kesehatan yang lebih baik.
Gerakan membaca Alkitab meliris survey kebanyakan orang Kristen belum pernah membaca seluruh Alkitab. Bagaimana kita mau memahami janji Tuhan secara keseluruhan & mengetahui secara konkrit kehendakNya? Jika kita tidak pernah memahami secara benar isi hatiNya yang tertuang didalam Firman Tuhan. Itu sebabnya John Stott dalam bukunya THE BIBLE BOOK FOR TODAY mengatakan "jika Alkitab adalah pernyataan Tuhan tentang dirinya (pribadiNya, PerjanjianNya, PerintahNya) maka jelaslah melalaikan Alkitab berarti mengabaikan Tuhan", Jadi jika kita tidak membaca Alkitab setiap hari, maka kita sedang mengabaikan/tidak memperdulikan setiap hari.
Smith Wigglesworth mengatakan "Doa adalah satu-satunya cara untuk menggerakan hati Allah". Rasul Paulus juga menasehati untuk tetap berdoa dalam Rom 12:12 & 1 Tes 5:17. National institutes of health merilis hasil riset yang mengatakan bahwa orang-orang yang berdoa setiap hari terbukti memiliki resiko 40% lebih rendah terkena hipertensi dibandingkan dengan mereka yang jarang berdoa. Hipertensi dianggap sebagai salah satu penyebab utama serangan jantung.
2. Investasikan Pikiran dan tenaga kita untuk membangun/membentuk keluarga kita.
Banyak orang merasa bahwa membangun sebuah keluarga yang bahagia dan harmonis cukup dengan menyediakan segala kebutuhan primer (makan, minum, pakaian dan rumah) lalu kebutuhan sekunder (hiburan, mobil, motor dan asesoris-asesoris pelengkap, lalu membayar asisten Rumah Tangga /suster untuk menyelesaikan segala urusan mengenai kebutuhan anak-anak. Maka keluarga tersebut pasti bahagia dan harminis, dibutuhkan sebuah fondasi yang tepat/benar dan fondasi itu adalah IMAN. Iman tidak mungkin dimiliki hanya dengan pemenuhan kebutuhan primer dan sekunder, Tapi dengan pendekatan-pendekatan rohani yang baik dan pendekatan-pendekatan Rohani itu harus dimulai dari dalam keluarga. BEN FREUNDENBURG DALAM BUKU GEREJA SAHABAT KELUARGA MENGATAKAN "KELUARGA SANGAT PENTING BAGI PERKEMBANGAN IMAN SESEORANG" itu sebabnya Dia merumuskan ada 4 langkah praktis yang dapat dilakukan dalam keluarga untuk membangun iman terutama iman anak-anak kita.
a. Biasakan anak-anak berbicara tentang iman dengan anda (Ibu)
b. Biasakan anak-anak berbicara tentang iman dengan anda (Ayah)
c. Memiliki doa bersama/mezbah doa
d. Membuat sebuah kegiatan keluarga secara bersama untuk membantu orang lain (tujuannya dari kegiatan ini untuk membangun rasa empati dari anak-anak kita untuk perduli terhadap orang lain).
Bahan sharing:
- Bagaimana cara Anda membangun iman dalam keluarga anda atau membangun iman anda sendiri?
-Menurut pendapat anda bagaimanakah sebuah keluarga yang beriman itu?
Sumber:
GBI ECCLESIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar