Kamis, 27 Oktober 2016

HIDUP BERKENAN

Ayub 42:1-2

"Maka jawab Ayub kepada Tuhan; 'aku tahu,  bahwa engkau sanggup melakukan segala sesuatu,  dan tidak ada rencanaMu yang gagal". Teks ini adalah ungkapan pernyataan Ayub kepada Allah dalam Ay 42:1-2, yang didasari atas apa yang dialaminya. Untuk dapat memahami maksud dan pernyataan Ayub ini, maka kita harus melihat secara keseluruhan apa yang terjadi dengan kehidupan Ayub, sehingga kita tidak salah menafsirkan maksud dari teks ini dan tidak salah menerapkan pada kehidupan kita.

Ketika Ayub berkata bahwa Engkau sanggup melakukan segala dan tidak ada rencanaMu yang gagal dia sedang merujuk kepada keberadaan dirinya secara pribadi dimana dalam satu masa Ayub hidup sebagai orang yang berkelimpahan, terpandang, memiliki keluarga yang baik, anak-anak yang sehat dan istri yang cantik, namun dalam sekejap semua itu berubah secara drastis, Ayub menjadi terhina, keadaan fisiknya buruk karena penyakit,  anak-anaknya meninggal secara mendadak, harta kekayaannya habis, istrinya berpaling meninggalkan dia, sahabat-sahabatnya mempersalahkan dia, sanak keluarganya meninggalkan dia, Ayub yang tadinya masyur sekarang menjadi pesakitan. Keadaan sulit yang dialami Ayub ini telah membuat dia menyadari bahwa Allah berkuasa penuh atas kehidupan orang-orang yang di kenan-Nya sehingga hampir dalam sebagian besar kitab Ayub, kita dapat melihat bagaimana pernyataan-pernyataan Ayub tentang dirinya dan kebesaran Allah yang mengindikasikan bahwa Allah yang berkuasa penuh kepada orang-orang yang dikenan-Nya.

Jadi berdasarkan peristiwa-peristiwa yang di alami Ayub, maka ketika Ayub berkata Engkau sanggup melakukan segala sesuatu dan tidak ada rencanaMu yang gagal hal ini berarti Allah yang berkuasa atas kehidupan setiap orang yang dikenan-Nya dan hal itu bisa berarti kehidupan orang-orang yang tersebut harus sesuai dengan keinginan Tuhan, terserah Tuhan mau dijadikan seperti apa atau dengan kata lain suka-suka Tuhan.

Ketika kita memahami secara benar apa yang dimaksud dengan Engkau sanggup melakukan segala sesuatu dan tidak ada rencanaMu yang gagal menurut konteks kitab Ayub, maka kita akan melihat secara benar tentang kehidupan kita dan menjalani dengan taat yang disertai dengan Iman yang teguh bahwa Allah tidak mungkin melukai orang-orang yang berkenan kepadaNya. Allah tidak mungkin membiarkan orang-orang yang memandang Dia sebagai harta satu-satunya yang paling berharga menjadi orang-orang yang paling susah dan tidak berdaya.  Oleh sebab itu apapun yang terjadi dengan kehidupan kita hari ini, jangan melihat itu sebagai satu-satunya alasan untuk menilai baik/buruk, beruntung/tidak kehidupan kita ini, namun yang mesti kita temukan adalah APAKAH KITA ADALAH TERMASUK ORANG-ORANG YANG DIKENAN ORANG?  Kalau kita sudah menemukan hal tersebut, maka kita pasti sanggup menghadapi apapun yang terjadi dalam hidup ini, dengan hati, pikiran dan sikap yang sesuai dengan keinginan Allah.

Bahan sharing :
- Menurut pendapat kita mengapa Allah mengijinkan situasi yang sulit terjadi atas hidup ini?
- Menurut pendapat kita faktor apakah yang menunjukkan bahwa seseorang berkenan kepada Allah?



Sumber:
GBI ECCLESIA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar