Selasa, 18 Oktober 2016

KUAT MENGHADAPI GONCANGAN

Setiap kita pasti mengalami goncangan dalam kehidupan ini, entah itu goncangan masalah sakit-penyakit, ekonomi, rumah tangga, pekerjaan atau bisnis.
Setidaknya ada 4 goncangan yang dapat kita catat saat ini:
- Bumi ini terjadi goncangan ketika terjadi bencana alam.
- Ekonomi mengalami goncangan maka terjadi krisis ekonomi.
- Dunia kesehatan mengalami goncangan dengan ditemukannnya virus baru yang selalu berkembang.
- Rumah tangga pun tak lepas dari goncangan.
Mau tidak mau suatu saat kita pasti akan mengalami goncangan, tetapi yang menjadi masalah adalah apakah kita tetap utuh atau tidak ketika goncangan terjadi dalam hidup kita. Bagaimana agar kita kuat menghadapi goncangan dalam kehidupan kita?

1. Milikilah cara pandang yang benar mengenai goncangan (ayat 35-37).
Dalam ayat 35-37 dari Markus pasal yang ke-4, kita dapat mempelajari bahwa Yesus yang mengajak murid-murid berangkat. Ia berada satu perahu dengan murid-murid, tetapi kita melihat bahwa murid-murid diterpa badai yang dasyat sekalipun mereka bersama dengan Yesus. Jadi, bukan berarti bahwa bila kita sudah mempersilahkan Yesus hadir dalam perahu kehidupan kita, maka kita tidak akan pernah menghadapi goncangan lagi. Goncangan bisa saja terjadi akibat kesalahan kita, bisa juga karena Tuhan mengijinkan dengan tujuan untuk alat kemuliaan-Nya (Yoh. 9:1-3) dan bisa juga goncangan terjadi karena Tuhan melatih kita untuk percaya (Mrk. 4:40).

2. Miliki sikap yang benar.
Markus 4:38 mengungkapkan bahwa murid-murid memiliki sikap negatifdengan menyalahkan Tuhan. Mereka memandang bahwa Tuhan tidak memperdulikan kesulitan yang mereka hadapi, yang bisa menjadikan mereka binasa. Hal serupa juga dilakukan Adam yang bersikap negatif ketika Tuhan bertanya kepadanya tentang mengapa ia memakan buah yang Tuhan larang. Ia dengan lantang menyalahkan Tuhan dan Istrinya (Kej. 3:11, 12). Berbeda dengan Ayub ketika mengalami keterpurukan dalam kehidupannya, dimana ia kehilangan semua anaknya, hartanya, mengalami penyakit dan istrinya mencemooh dia, namun Ayub tetap memiliki sikap positif (Ay. 2:9-10). Kita harus tetap memiliki sikap yang positif dalam setiap goncangan yang kita hadapi. Sikap positif ini munculdari sebuah dasar pemikiran bahwa melalui setiap masalah, Allah sedang membentuk kita.
Tanamkan dalam hati dan pikiran kita bahwa kuasa Tuhan tidak pernah berubah Markus 4:39 mengatakan, "Ia pun bangun dan menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam, Tenanglah!" Lalu angin itu redah dan danau itu menjadi teduh sekali." Kita dapat membaca bahwa kuasa Yesus dinyatakan begitu luar biasa. Hanya dengan hardikkan maka taufan itu berhenti dan danau itu teduh kembali. Apa yang menjadi taufan dalam hidup kita saat ini? Mungkin kita sedang mengalami goncangan hal ekonomi, kesehatan, rumah tangga, bisnis, pekerjaan, dlsb. Melalui bagian ini mari kita belajar dan menanamkan dalam hati serta pikiran kita bahwa kuasa Yesus tidak pernah berubah selama-lamanya. Dia adalah Allah yang pernah menyelamatkan kita dan akan terus menyelamatkan serta menolong hidup kita.
Berjalan bersama Yesus bukan berarti kita bebas dari goncangan, namun ketika kita tetap berjalan bersama Tuhan dan memiliki sikap yang benar, maka kita akan tetap kuat di tengah goncangan.

Bahan sharing
- Mengapa sebagai orang Kristen kita harus kuat menghadapi goncangan? Jelaskan!
- Apa yang membedakan orang Kristen dengan orang yang belum percaya dalam menghadapi goncangan?


Sumber :
GBI ECCLESIA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar